Hi Melbourne!!!


Alhamdulillah.. itulah kata pertama yang saya ucapkan begitu menginjak tanah benua sebelah selatan Pulau Jawa ini. Setelah proses berliku dari mulai mendaftar beasiswa Australian Awards Scholarship tahun 2013 yang lalu. Kemudian tes wawancara dengan joint ‘s’ team (JST) dan tes Bahasa Inggris (namanya IELTS) yang alhamdulillah lulus juga walau nilai speakingnya 4,5 :-(.

Sayapun harus menempuh pendadaran biar IELTSnya bisa memenuhi persyaratan dari universitas – rata-rata 6.5 dengan masing-masing band [speaking, writing, reading, dan listening] nggak boleh kurang dari 6. Dan 6 bulan pendadaran pun saya rasakan di IALF Kuningan Plaza, tepatnya Menara Selatan lantai 3 bersama kawan-kawan yang asik-asik coi.

Setelah harap-harap cemas menanti hasil IELTS pungkasan itu.. alhamdulillah, batas bawah nilai bisa saya penuhi. Pasport biru [karena pns] diurus selesai dalam waktu sebulanan kalau gak salah lanjut nunggu pengurusan visa yang dibantu oleh petugas dari AAS di Jakarta, thank a bunch for your help!

Kini, saya sudah di Melbourne, kota yang pernah saya impikan untuk saya datangi kembali. Saya sekarang menetap sementara [2 tahun] di Brunswick Road, Brunswik, VIC 3056.. nomornya rahasia yaaaa. 🙂 heheheee…

Terimakasih untuk Mbok E, Pak E, mbakyu dan adi-adiku, bojoku, anakku ifa, keluarga nDongkal atas segalanya… tanpa doa dan semangat dari kalian entahlah jadinya seperti apa… Love you all!

Asline pengen mejeng poto tapi kok durung sempet aplot. Kapan-kapan yooooo..

Cao.

P.S.: baru nyadar ternyata ibu yang ngetes saya pas JST, yang memperkenalkan dirinya sebagai salah satu dosen Universitas Cenderawasih sekarang jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Pos ini dipublikasikan di Ilmu, Personal dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan komentar